Friday, April 19, 2013

bus malam

“Anda mau ke mana?” tanya kondektur.
“Ke barat.”
“Tapi bus ini tidak menuju barat.”
“Ya sudah, ke timur saja.”
“Tidak ke timur juga.”
“Utara?”
“Tidak.”
“Selatan?”
Sang kondektur menggeleng.
“Lalu ke mana?” tanyaku.
“Ke atas.”
“Ke atas?”
“Ya, ke atas.”
“Ke arah bukit?”
“Bukan, lebih tinggi lagi."
"Puncak gunung?"
"Jauh lebih tinggi lagi."
"Ke mana sih? Bulan?"
"Ya, tidak jauh lah dari situ."
"Terserah deh. Saya ikut ke mana saja."
"Sudah punya tiket?"
"Belum, tadi saya tidak sempat beli. Bayar di sini saja ya? Berapa harganya?"
"Tidak pakai uang, Tuan."
"Lantas?"
Sang kondektur tersenyum sambil menunjuk dadanya. Pintu tertutup secara otomatis, perlahan bus mulai merangkak. Seketika aku merasa hatiku begitu... damai. Eh bukan, bukan damai, kosong lebih tepatnya.
"Selamat menikmati perjalanan, Tuan..."

3 comments:

  1. Ini cerita horor? kok aku takut ya bacanya.

    ReplyDelete
  2. suka banget ini, berasa dalem bgt gitu >,<

    ReplyDelete