Friday, October 29, 2010

saya menulis 5 paragraf ini sementara disana para pengungsi tidak bisa tidur nyenyak karena kekurangan selimut

ini hampir jam 12 malam dan saya masih ada di kampus. 3 taun lebih kuliah disini saya baru 2 kali berada selarut ini di kampus, pertama waktu HUT Palapsi 2 setengah taun yang lalu pas fakultas ngasih izin nginep di kampus, terus hari ini karena saya kebagian jaga posko Psikologi Untuk Merapi.

beberapa fenomena alam baru-baru ini, mulai dari Wasior hingga Merapi; yang orang-orang menamakannya "bencana", sedikit banyak membuat saya mempertanyakan kembali keyakinan saya akan sesuatu hal yang lebih besar dari alam semesta; yang orang-orang menamakannya "tuhan"

dalam keadaan seperti ini seharusnya orang se-skeptis saya biasa menganggap segala hal yang terjadi di alam semesta itu bersifat netral, dan manusia yang memaknainya sedemikian rupa sehingga tidak menjadi netral lagi, mulai dari "bencana" hingga "anugerah".

tapi kali ini saya memutuskan untuk berpikir seperti orang normal, saya mengatakan berulangkali pada diri saya bahwa ada maksud dibalik ini semua, saya memutuskan untuk memaknai --sebuah kata yang padahal sedang saya benci akhir-akhir ini-- awan panas yang keluar dari Merapi dan menghancurkan Desa Kinahrejo, desa yang sejujurnya saya tidak mempunyai ikatan batin yang cukup kuat dengannya, termasuk dengan seorang penduduk desa tersebut yang menjadi korban awan panas itu yang membuat beberapa teman saya sedih, tapi itu cukup untuk membuat saya berdebat dengan diri saya sendiri dan berkata "hey ini sama sekali bukan kejadian netral! ini semua ada maksudnya, ini semua harus ada maksudnya!". belum lagi ditambah dengan ekspresi para pengungsi yang saya lihat tempo hari, serta beberapa potongan berita di tivi, yah ini lebih dari cukup.

mungkin terdengar seperti saya memaksakan keyakinan kepada diri saya sendiri, tapi jujur saja, ini membuat saya merasa aman. ketika seorang teman pernah berkata "orang akan inget tuhan kalo lagi ada bencana", hari ini saya betul-betul mengamininya. saya rindu tuhan.

Monday, October 25, 2010

nice dream

semalam aku bermimpi indah, ceritanya suatu hari semua orang men-deactivate dirinya dari seluruh situs jejaring sosial dan me-reactivate dirinya di dunia nyata. utopis? sangat..

Saturday, October 9, 2010

distribusi opini #4 : relationships

ini adalah tulisan seseorang yang (katanya) sangat benci nulis, yang baru masuk tadi sore ke e-mail saya.. tapi tulisan sebagus ini sayang banget kan kalo cuma mendekam di ruangan bernama inbox? ;)
maka akan saya bagi disini. oke selamat menikmati..

"you can never replace anyone because everyone is made up of such beautiful specific details" (before sunset)
hmmm, what a quote...but somehow i dont believe it,hhe..xp
saya lebih percaya dengan sebuah artikel yang saya baca di yahoo.com, entah itu hoax atau bukan. intinya artikel itu bilang saat kita menjalin suatu hubungan dengan kekasih ataupun suami, kita menukarkannya dengan 2 teman baik kita. maksudnya saat kita punya pacar atau udah menikah, hubungan kita dengan 2 teman baik kita akan merenggang. hal ini udah diteliti sama para ahli di luar negeri sana, karena kalo kita udah menjalin hubungan romantis dengan orang lain, kita cenderung lebih senang menghabiskan waktu dengan mereka dibanding teman baik kita. masuk akal kan?
entah disadari atau tidak, tapi ini sering terjadi di sekitar saya. saat teman saya udah mulai pacaran, ya mereka lebih seneng buat hang out sama pacar mereka, makan sama dia, belanja lagi lagi sama dia pokoknya ga bisa terpisahkanlah. baru nanti kalau mereka lagi marahan atau udah putus, balik lagi ke "sahabat"nya, fuckkk lahh!!! ini salah satu alasan saya (sekarang) kenapa saya skeptis sama cinta cintaan. replacing tu menurut saya unconscius banget, mungkin karena akal sehat kita udah terbutakan dengan cinta kali ya?!
actually replacing anyone could be so easy. just find another guy/gurl, and you'll be automatically replaced...
hmmm, mungkin kita udah ga punya waktu lagi (atau ga mau) mengidentifikasi another's beautiful specific details. jadi waktu kita kenalan atau menjalin pertemanan, ya udah gitu aja, tau nama, rumah, hobi, kata kata mutiara mungkin. tapi kita ga pernah menyadari specific details-nya yang bisa buat kita selalu kangen kalo dia ga ada.
kalo kaya gitu, ya jelas aja gampang banget buat replacing someone karena di otak kita ga tersimpan memori yang cukup kuat untuk mengingatnya. di indonesia mungkin ada ribuan orang yang namanya budi, di jogja mungkin ada ratusan, tapi budi yang tinggal di jogja, yang suka nulis, bisa diajak diskusi tentang film film aneh dan punya pandangan yang sama tentang cinta mungkin cuma ada satu, and u cant replace him with another budi.
kenapa saya ga percaya dengan quote di atas, mungkin karena saya udah terlalu sering ngerasa ter-replace kali ya (damn, poor me, hha..). udah sering ngalamin tu, yang biasanya nonton sama temen sekarang mereka lebih memilih buat nonton ama pacar, etc. mungkin mereka ngelakuin itu di bawah kesadaran kali ya (ini yang ngebedain replacing dengan forgetting, kalo forgetting kita lakuin secara sadar bahkan ada unsur kesengajaan) tanpa sadar kehadiran kita dapat tergantikan oleh orang baru, fungsi kita pun mulai digantikan, yang tersisa hanyalah kita yang merasa "kehilangan" dan terbakar rasa iri dan cemburu karena kita telah tergantikan. wuihhh, so pathetic...
so if you dont wanna be replaced, dont replace someone from your mind...:)