"Apa yang biasanya dibicarakan oleh orang ketika mereka bertemu?"
Banyak. Hmm, cuaca?
"Kamu ingin kita membicarakan tentang cuaca?" 
Iya. Kenapa tidak?
"Baiklah.  Aku tidak pernah percaya dengan ramalan cuaca. Karena seperti manusia,  cuaca itu labil, tidak konsisten, dan sering seenaknya sendiri. Maka  orang-orang di televisi yang mengatakan bahwa hari ini akan cerah, besok  akan turun hujan, dan lusa matahari akan tertutup awan sesungguhnya  tengah mempertunjukkan pertahanan diri manusia dari musuh utamanya: rasa  takut.
Rasa takut itu seperti bayangan, akan menempel  dengan sempurna kemanapun kita pergi. Dan seperti bayangan, rasa takut  bisa belajar dengan amat sangat cepat untuk memahami kita, mengikuti  gerakan kita, dan tentu saja yang paling parah adalah, seperti bayangan,  rasa takut tidak bisa hilang. Ia mungkin tersamarkan, melemah,  berkurang kekuatannya, tapi tidak akan pernah bisa hilang.
Salah  satu bentuk pertahanan diri manusia terhadap rasa takut adalah dengan  memprediksi dan mengontrol segala sesuatu. Karena kita berpikir jika  kita bisa memprediksi suatu hal, kita bisa siap mengambil ancang-ancang  untuk menghadapinya. Dan jika kita bisa mengontrol sesuatu, kita bisa  sekurang-kurangnya meminimalisir dampak buruk hal tersebut pada diri  kita. Itulah yang terjadi dengan ramalan cuaca. Manusia pada dasarnya  takut pada segala hal, termasuk cuaca, itulah kenapa kita memprediksinya  setiap hari, dan jika perlu bahkan mengontrolnya. Sementara yang  terjadi adalah kita merasa telah bisa memprediksi dan mengontrolnya,  padahal sekali lagi, cuaca itu seperti manusia, dan kita tahu manusia  tidak bisa diprediksi apalagi dikontrol."
Hmm, sebentar lagi akan ada badai.
"Kamu memprediksinya?"
Tidak, sebab aku telah belajar untuk mendengar bisikan angin. Mereka mungkin tidak bisa dikontrol, tapi mereka bisa dipercaya.
No comments:
Post a Comment