Saturday, April 14, 2012

altostratus

"Apa yang biasanya dibicarakan oleh orang ketika mereka bertemu?"

Banyak. Hmm, cuaca?

"Kamu ingin kita membicarakan tentang cuaca?"

Iya. Kenapa tidak?

"Baiklah. Aku tidak pernah percaya dengan ramalan cuaca. Karena seperti manusia, cuaca itu labil, tidak konsisten, dan sering seenaknya sendiri. Maka orang-orang di televisi yang mengatakan bahwa hari ini akan cerah, besok akan turun hujan, dan lusa matahari akan tertutup awan sesungguhnya tengah mempertunjukkan pertahanan diri manusia dari musuh utamanya: rasa takut.
Rasa takut itu seperti bayangan, akan menempel dengan sempurna kemanapun kita pergi. Dan seperti bayangan, rasa takut bisa belajar dengan amat sangat cepat untuk memahami kita, mengikuti gerakan kita, dan tentu saja yang paling parah adalah, seperti bayangan, rasa takut tidak bisa hilang. Ia mungkin tersamarkan, melemah, berkurang kekuatannya, tapi tidak akan pernah bisa hilang.
Salah satu bentuk pertahanan diri manusia terhadap rasa takut adalah dengan memprediksi dan mengontrol segala sesuatu. Karena kita berpikir jika kita bisa memprediksi suatu hal, kita bisa siap mengambil ancang-ancang untuk menghadapinya. Dan jika kita bisa mengontrol sesuatu, kita bisa sekurang-kurangnya meminimalisir dampak buruk hal tersebut pada diri kita. Itulah yang terjadi dengan ramalan cuaca. Manusia pada dasarnya takut pada segala hal, termasuk cuaca, itulah kenapa kita memprediksinya setiap hari, dan jika perlu bahkan mengontrolnya. Sementara yang terjadi adalah kita merasa telah bisa memprediksi dan mengontrolnya, padahal sekali lagi, cuaca itu seperti manusia, dan kita tahu manusia tidak bisa diprediksi apalagi dikontrol."

Hmm, sebentar lagi akan ada badai.

"Kamu memprediksinya?"

Tidak, sebab aku telah belajar untuk mendengar bisikan angin. Mereka mungkin tidak bisa dikontrol, tapi mereka bisa dipercaya.

No comments:

Post a Comment