Sekitar dua bulan yang lalu, via
online, saya beli Fuji MDL-9, kamera analog buatan Fujifilm. Saya beli karena selain sudah lama tidak motret pakai analog, harganya juga murah, tidak sampai 100 ribu plus ongkos kirim. Dengan harga segitu, kamera ini punya fitur yang menarik. Punya
built-in flash dan mode panorama (yang sebenarnya bukan panorama betulan, tapi
cropping langsung dari kameranya).
Kamera sudah, tinggal filmnya.
Setelah dua hari ngubek-ngubek Tanjung, akhirnya saya nemu film di sebuah studio foto lawas di samping pasar, yang sekarang lebih banyak berfungsi sebagai tempat fotokopi. Si bapak penjaga toko memandang heran waktu saya bilang mau beli film negatif. Ia mengeluarkan stok filmnya dari sebuah lemari kecil, di laci paling bawah.
"Betulan mau beli ini? Masih punya kameranya?"
"Betul, Pak. Alhamdulilah masih, Pak."
Ia menyerahkan kepada saya dua jenis film. Fuji Superia 200, film warna, yang kadaluarsa tahun 2009; dan Fuji Neopan SS, hitam-putih, kadaluarsa tahun 2007. "Pilih saja," katanya. Ia bingung memberi harga, karena ia sendiri sudah lupa dulu membeli barang itu berapa. Akhirnya disepakati 50 ribu rupiah untuk 3 rol film. Lumayan.
Di bawah ini beberapa hasil jepretannya, saya gunakan untuk sedikit bercerita tentang pekerjaan dan kota (kecamatan) tempat saya tinggal dua tahun terakhir.
***
|
Ini kantor saya, salah satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan
Selatan, tepatnya di Tabalong, kabupaten yang terletak di ujung utara provinsi. Ibukota kabupaten Tabalong bernama Tanjung. Kantor saya ini cukup jauh lokasinya dari Tanjung, sekitar 25 kilometer. Sudah di ujung provinsi, di ujung kabupaten pula. |
|
Mes tempat saya tinggal. Satu-satunya mes karyawan yang berada satu kompleks dengan kantor, jadi setiap hari saya bisa bangun agak siang tanpa harus takut ketinggalan jemputan dan terlambat masuk kantor. |
|
Persis di belakang mess, ada hutan yang cukup luas. Bermacam hewan
penghuni hutan suka mampir ke mess, terutama monyet dan serangga. |
|
Monyet-monyet liar ini rajin datang sore-sore, berharap kami lempari
pisang, kue, atau makanan apa pun yang kami punya. Beberapa ekor bahkan
ada yang berani manjat pagar dan bertengger di depan kamar. |
|
Sembari melihat tingkah monyet-monyet liar itu, sepulang kerja, biasanya
kami nongkrong di teras, dan melakukan dua hal paling ampuh untuk
menghilangkan penat: bergosip dan bergunjing. |
|
Kalau sudah bosan bergunjing, kami melakukan kegiatan yang sedikit lebih bermanfaat: main badminton. |
|
Kalau setelah olahraga masih bosan juga, waktunya pergi ke Tanjung,
pusat peradaban paling dekat yang bisa dicapai. Seperti saya bilang di
atas, mess saya lokasinya agak jauh dari Tanjung. Tidak ada kendaraan
umum. Sepeda motor adalah kunci. |
|
Ini Mal Bauntung, salah satu pusat perbelanjaan di Tanjung. Di lantai
satu, orang jualan sembako, sayur, dan ikan. Di lantai dua, ada lapak
DVD bajakan, perabot dapur, dan lapak ponsel. Ya, sebenarnya itu lebih
cocok disebut pasar ketimbang mal. |
|
Ini adalah ikon Tanjung. Monumen Tanjung Puri, atau lebih dikenal dengan
nama Tugu Obor Tanjung. Sebenarnya ia punya api abadi di puncaknya,
tapi kebetulan sedang direnovasi ketika saya ambil foto ini. |
|
Tabalong Islamic Center, bisa disebut ikon Tanjung juga. Selain masjid,
di kompleks ini ada gedung pertemuan, ruangan-ruangan multifungsi, dan
kompleks manasik dengan miniatur Ka'bah di tengahnya. |
|
Warukin, salah satu bandara di Kalimantan Selatan. Dulu khusus dipakai
karyawan tambang dengan rute Tanjung-Banjarmasin, menggunakan pesawat
Twin Otter yang disediakan perusahaan. Sekarang sudah dibuka untuk umum,
dan kabarnya akan dibuka rute Tanjung-Surabaya. Mudah-mudahan bukan hoax. |
|
Ini salah satu pom bensin di Tabalong. Sangat inovatif. Tidak hanya menjual bensin, tapi juga ikan. |
|
Sudah muter-muter di Tanjung, tapi masih bosan juga? Ya sudah, pulang ke mes, tarik selimut, tidur. |
Hi, mau tanya, fuji mdl-9 ku udh dipakein batre tp blum ada film nya pas mau dicoba msh bisa atau ngga kok gak ada reaksi apa2 ya dari flash nya? Apa harus dipakein roll nya dulu baru flashnya baru nyala atau emg udh gabisa?... trs cara tau kamera itu msh bisa di pakai / ngga darimana ya? Thankyou
ReplyDeleteklo flashnya di mdl 9 ada tombol nya itu bisa di test masih nyala apa gak. tp klo mau liat kamera itu berfungsi atau gak harus test roll film dlu
DeleteHalo aku mau bantu jawab nih, barusan aku juga ngecek kamera ku caranya kamu bisa lihat youtube, walaupun gak ada roll film tp kalo mau ngetest dia masih bisa/gak itu bisa kok, ada yg harus di geser di bagian tempat naro roll filmnya
DeleteMakasih udah bantu jawab hehe.
Deleteassalamualaikum. mang parak mana yu studio foto di pasar tanjung nang bajual roll film 😊
ReplyDeleteWalaikumsalam. Kadada, sudah kuborong berataan.
Deletecara tau mode panorama nya aktif atau tidak bagaimana ya?
ReplyDeleteIzin jawab, kalo huruf p nya keliatan berarti mode panoramanya aktif
DeleteBila ini blog masih aktif. Kamera ini pakai roll film apa ya bang? Terus kalau mau cetak sendiri gimana ya? Thank you. Blognya luar biasa estetik.
ReplyDeletePakai film 35 mm. Cetak apa cuci? Kalau cetak tinggal print aja hasil scan-nya. Kalau nyuci sendiri harus punya alat2 dan bahan kimia buat prosesnya. Ribet, mending lempar ke lab. Estetik apaan, suram begini.
DeleteNanya bang, kalau ngatasi light leak yang parah dari mdl 9 gimana yak? Tengkyu
ReplyDeleteTempel lakban, atau mending beli kamera baru.
Deletemaaf mau tanya, kalo gapake batre apa kamera nya tetap berfungsi atau tidak ya?
ReplyDeleteBerfungsi, batre mah cuma buat blitz.
Deletemenarik menemukan tulisan yg berasal satu daerah dgn saya, kalau ada waktu bisa mampir ke kedai kopi saya di maburai 😁
ReplyDeletesaya baru nemu kamera ini tadi pagi, cuma belum ngulik aja. baterainya pakai apa ya?
Halo mas/mbak, kalau mau diskusi soal analog kontak wa aja ya, 082358134989. Jarang buka blog soalnya hehe.
Deletefoto bawah sendiri make roll film apa yaa?
ReplyDeletenyuci roll film sama scan nya dmna mas?
ReplyDeletekebetulan saya juga orang tanjung, tabalong.