Sate kambing yang sedang ia santap sore itu rasanya tak sesedap biasanya. Agak getir di lidah dan aromanya seperti kematian. Ia protes pada penjualnya dan meminta untuk diganti dengan sepiring sate yang baru. "Mohon maaf, kami kehabisan stok daging kambing akibat serbuan serigala minggu lalu. Supaya tetap bisa berjualan, kami menggunakan mayat-mayat keluarga dan tetangga kami yang belum sempat dibakar secara massal di alun-alun. Mohon maaf sekali lagi, karena situasi ini, kami beri es teh gratis." Ia mengangguk mengerti, kemudian minta tambah nasi.
No comments:
Post a Comment