"So, this is it?"
"Yea, this is it."
"It's a farewell?"
"Kind of."
Then i checked the calendar, and realized that life is surely just a comedy, a gigantic catastrophic black comedy.
"Aku bayangin, suatu hari ketika kita udah sama-sama tua, pikiran kita tentang pernikahan udah sama-sama melunak, dan masing-masing dari kita ngerasa harus nikah, cerita kita bakal mirip sama My Best Friend's Wedding," kata saya sambil memainkan rokok.Saya kembali menyalakan rokok. Bungkusnya sekarang tinggal berisi satu batang.
"Maksudnya?"
"Misalnya nanti kamu bakal nikah sama seseorang yang baru kamu kenal, terus aku bakal mikir 'anjis, itu orang baru dateng ke kehidupanmu, tahu apa sih dia tentang kamu sampe kamu harus nikah sama dia?' sementara aku hanya temen kamu dan ga bisa ngapa-ngapain. Atau coba bayangin sebaliknya, bayangin kamu yang ngerasain kayak gitu. Sucks banget kan..."
"Hehe, iya ya..."
"Aku selalu takut suka sama temen deketku, makanya aku pernah sengaja ngejauh dari kamu, berusaha nge-repress perasaan yang kemungkinan muncul."Diam agak lama, sebelum saya menyalakan rokok terakhir.
"Terus hasilnya?" tanya saya.
"Malah ngerasa goblok, ngapain juga harus kayak gitu."
"Iya, emang goblok."
"Haha."
"Kamu tahu cinta platonik?" tanya saya.Sekarang rokok saya sudah habis, tempat makan ini akan segera tutup, dan itu berarti kami harus segera pulang.
"Apa itu?"
"Sebuah perasaan yang tulus, di mana ketertarikan bukan didasari oleh hasrat seksual atau hal-hal semacamnya. Seperti perasaan orangtua ke anaknya, adik ke kakaknya, dan lain-lain. Dan itu yang selama ini aku rasain ke kamu."
"Ha?"
"Atau kalau kata 'cinta' tu terlalu menjijikkan diganti aja deh sama apa gitu, pokoknya intinya gitu."
"The real problem is not whether machines think but whether men do."Dibalik setiap ketidaksukaan saya terhadap peradaban manusia yang menempatkan dirinya di puncak hirarki makhluk hidup secara absolut, sebenarnya saya bersyukur dilahirkan sebagai manusia. Manusia adalah entitas yang luar biasa, mereka mampu melepaskan diri dari beberapa hukum alam dan tidak pernah berhenti berkreasi.
-B.F. Skinner
"Nyadar gak kalo HP tu bikin rasa percaya kita sama orang lain jadi semakin rendah? Dulu aku inget, ketika janjian sama orang di tempat A jam segini, ya harus tepat jam segini atau bahkan sebelumnya harus udah ada disana. Tapi semenjak ada HP, orang jadi ngegampangin, jadi mikir ah ad HP ini, kalo telat tinggal SMS. Jadi dulu tu alat komunikasi kita adalah rasa percaya."Nah itulah apa yang saya maksud dengan berubah.
"Ke Solo yo, Co!"Akhirnya berbekal pengetahuan yang sama sekali minim tentang kota itu, kami naik Pramex jam setengah 11 setelah lari-lari hampir ketinggalan.
"Tapi aku buta Solo e.."
"Sama aku juga, get lost wae!"
"Yo wes ayo."
"aku akan pergi ke tempat yang lain dari sini
ke waktu yang bukan hari ini
melihat apa yang akan terjadi
akan kutemui wajah wajah asing tanah ini
ku akan pergi saat hujan reda
walaupun lama pasti reda juga"
-Lagu Hujan, Koil