Setelah ledakan besar yang terjadi dulu, dulu, dulu, dulu, dulu, dulu sekali, semesta memproduksi segala sesuatu yang bisa ia bayangkan, dan kita adalah salah satunya. Kita merasa menari bersama debu angkasa. Padahal, sesungguhnya kita adalah debu angkasa itu sendiri. Melayang-layang di ruang hampa, berusaha menggapai apa pun dan memberinya nama dan makna. Jadi, apa artinya kebahagiaan bagi sebutir debu angkasa? Menciptakan karya. Karya berupa debu-debu angkasa yang lain, yang akan melanjutkan peranmu untuk terus menari, menamai, dan memaknai. Delapan bulan lagi, saya akan menjadi sebutir debu angkasa yang paling bahagia.